Tuesday, May 8, 2012

Hubungan antara pembina dengan peserta didik


Hubungan antara pembina dengan peserta didik menggunakan sistim among. Sistim among berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi insan merdeka jasmani, rohani, dan pikirannya, disertai rasa tanggungjawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain. Sistim among mewajibkan para pembina pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
1)      Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan
2)   Ing madyo mangun karso maksudnya ditengah membangun kemauan
3)   Tut wuri handayani maksudnya
dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.
         Dalam melaksanakan tugasnya pembina wajib bersikap dan berperilaku berdasarkan:
1) Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
2)   Disiplin disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggung-jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
      Hubungan pembina dengan pesertadidik merupakan hubungan khas, yaitu setiap pembina wajib memperhatikan perkembangan pesertadidiknya secara pribadi agar perhatian terhadap pembinaannya dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan kepramukaan.
     Pembina berusaha secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak mungkin kepada pesertadidik, sedangkan pembina secara kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.
          Hubungan antara pembina dengan pesertadidik adalah hubungan keluarga, hal inii diwujudkan dalam panggilan sebagai berikut:
1) Ibunda atau Ayahanda, disingkat Bunda atau Yanda untuk Pembina Siaga.
2) Bucik atau Pakcik untuk Pembantu Pembina Siaga.
3) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penggalang dan para Pembantu Pembina Penggalang.
4) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penegak dan para Pembantu Pembina Penegak.
5) Kakak disingkat Kak untuk Pembina Pandega.

0 comments:

Post a Comment